ROBOTICS
Ada berbagai manfaat belajar robot, diantaranya adalah dapat mengembangkan kemampuan motorik, kemampuan bersosialisasi dalam grup, melatih kemampuan kognitif, sambil belajar bagaimana berkreasi dan membangun daya imajinasi. Dengan begitu, selain mengajari ilmu teknik, robotika pun dapat merangsang kreativitas. Banyak sekali macam – macam robot yang sering kita dengar seperti Line Tracer (follower) ... sama aja. Ada juga robot Humanoid ( yaitu robot yang memiliki muka, mampu berjalan, dan bertindak seperti manusia ).
Oleh karena itu,untuk
membuat robot minimal dibutuhkan 4 komponen utama yang merupakan dasar dalaam
pembuatan sebuah robot, yaitu :
1.
Sensor
Sensor
adalah kondisi yang dapat merespon kondisi lingkungan yang diberikan.contohnya
adalah sensor cahaya, suhu, suara, tekanan.
2.
Actuator
Actuator
adalah komponen yang menghasilkan gerak mekanik. Contohnya adalah motor, relay,
pnematik, atau hidrolik actuator.
3.
Power (Tenaga)
Komponen
energi penggerak dalam robot,contohnya baterai, sinar matahari, aatau catu
daya.
4.
Microcontroller
Komponen
ini digunakan sebagai pusat pemikkir untuk memproses data dari sensor dan
memerintahkan actuator untuk bergerak.
Nah... sekarang coba
ayo belajar membuat sendiri robot line tracer ,,
1)
ROBOT LINE TRACER
Apa
sih robot line tracer itu ? gimana sih bentuknya ?
Untuk orang yang baru belajar robotika pasti masih
bingung. Tapi, pasti teman2 sudah banyak yang tau.. khusunya yang biasanya ikut
kontes robot. Robot line follower adalah robot yang dapat bergerak
mengikuti garis secara otomatis. Robot line tracer dapat bergerak mengkuti
track berupa garis hitam setebal 3 cm. Garis hitam tersebut disusun membentuk
sejumlah persimpangan. Robot diprogram untuuk dapat menghitung jumlah
persimpangan yang sudah dilaluinya kemudian belok dengan arah yang diinginkan. Prinsip
dasarnya, sama seperti manusia, mata digunakan untuk melihat, kaki/roda
digunakan untuk berjalan, dan otak digunakan untuk berpikir. 3 Komponen utama
pada setiap robot : mata, kaki, dan otak.
Ini nih gambar bentuk model track nya ...
Sensor
dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ dari sebuah robot. Mata di sini digunakan
untuk ‘membaca’ garis hitam dari track robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan,
kapan dia berbelok ke kiri. Semua berawal dari mata bukan? Kita sebagai manusia
tahu arah kita berjalan karena kita memiliki mata. Yaah, sama seperti robot.
Pada
robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light
Dependent Resistor), Photo Dioda,
dan Photo Transistor. Saya tidak akan menjelaskan satu
- satu secara detail, di sini kita gunakan photo dioda sebagai sensor robot.
Kalau yang masih penasaran dengan sensor lainnya, monggo baca mbah google.
Nah..gambar di samping kanan adalah 1
pasang sensor yang akan kita gunakan pada robot line follower. Bentuknya mirip
seperti LED, yang berwarna ungu bernama receiver (photo dioda) dan yang
berwarna bening bernama transmitter (infrared). Kalau pembaca ingin membeli di
toko elektronik, bilang saja 1 pasang infrared sensor. Untuk membuat robot ini, kita gunakan 4
pasang sensor seperti di kanan. Sip? Kemudian,
setelah kita mengetahui sensor apa yang akan kita pakai, coba buat dulu
rangkaian seperti di bawah ini untuk setiap 1 pasang sensor :
Nah, untuk 4 pasang sensor..kita perlu
membuat 4 rangkaian seperti di samping kiri ini. Cara kerjanya cukup sederhana,
hanya berdasarkan pembagi tegangan. Lambang LED yang berwarna hitam adalah
transmitter atau infrarednya yang memancarkan cahaya infrared terus menerus
jika disusun seperti rangkaian di samping. Lambang LED yang kanan adalah
receiver atau photo dioda-nya yang menangkap cahaya infrared yang ada di
dekatnya. Ingat masang photo dioda-nya harus terbalik,
seperti gambar rangkaian di samping. Dari rangkaian sensor ini, kita ambil
OUTPUT (to comparator, A/D converter, dll) yang ditunjukkan oleh gambar di
samping.
Cara
kerja sensor tersebut dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini.
Ketika
transmitter (infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan
dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya,
ketika transmitter memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka
cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang
sampai ke receiver tinggal sedikit. Nah, artinya kita sudah bisa membedakan
pembacaan garis dari sensor bukan? Kalau kita sudah tahu, perbedaan cahaya yang
diterima oleh receiver akan menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam
receiver (photo dioda) tersebut.
Setelah kita tahu ilustrasi sensor,
tinjau kembali rangkaian sensornya, bisa kita analogikan seperti :
Tadi kita
tahu kalau hambatan receiver berubah-ubah, jadi otomatis rangkaian sensor yang
bagian kanan bisa kita analogikan seperti gambar. Receiver bisa kita analogikan
dengan resistor variabel, yaitu resistor yang nilai hambatannya bisa berubah.
Otomatis, dengan pembagi tegangan, nilai tegangan di output rangkaian juga akan
berubah-ubah bukan? Jadi, baca putih akan mengeluarkan output dengan tegangan
rendah (sekitar 0 Volt) dan baca hitam akan mengeluarkan output dengan tegangan
tinggi (mendekati Vcc = 5 Volt). Kalau rangkaian sensor pembaca sudah jadi,
bisa dibandingkan dengan punya saya yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Processor
yang kita gunakan di sini bukanlah processor” canggih seperti intel dan amd. Bahkan, kita sama sekali TIDAK
menggunakan mikrokontroler, karena saya anggap mikrokontroler cukup rumit untuk
ukuran smp dan sma. Dalam hal ini, kita gunakan 2 IC (integrated circuit) saja,
yaitu 1 buah LM339 (Komparator) dan 1 buah 74LS00 (NAND gate). Simple bukan? Di bawah ini gambar kedua IC tersebut
:
Ø
Processor
(IC LM339)
IC LM339 biasa disebut sebagai komparator.
Yah, dari istilahnya saja sudah ketahuan kalau gunanya adalah untuk meng-compare (membandingkan).
Dengan kata lain, sesuatu yang berbentuk analog harus dikonversi dulu ke dalam
bentuk digital (deretan biner) pada dunia elektronika. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah processing. Gambar
di bawah ini adalah datasheet LM339. Coba perhatikan :
Nah, 1 IC
LM339 terdiri dari 4 buah komparator (yang berbentuk segitiga ). Knapa kita hanya gunakan 1
buah IC ini? Soalnya kita juga hanya menggunakan 4 buah sensor. Kemudian,
tinjau bagian komparator yang di sebelah kanan.
Satu buah
komparator terdiri dari 2 input, yaitu Vin (input masukan dari sensor) danVref (tegangan referensi). Pada dasarnya, jika
tegangan Vin lebih besar dari Vref, maka Vo akan mengeluarkan logika 1 yang
berarti 5 Volt atau setara dengan Vcc. Sebaliknya, jika tegangan Vin lebih
kecil dari Vref, maka output Vo akan mengeluarkan logika 0 yang berarti 0 Volt.
Knapa kita bisa membandingkan seperti ini? Nah, seperti yang sudah saya bahas
di poin sensor, sensor akan menghasilkan tegangan yang berbeda-beda ketika dia
membaca bidang putih atau hitam kan?
Kemudian, jangan lupa untuk menambahkan
resistor pull-up di keluaran komparator (Vo). Hal ini disebabkan oleh perilaku
IC LM339 yang hanya menghasilkan logika 0 dan Z (bukan logika 1), sehingga si
logika Z ini harus kita tarik ke Vcc dengan resistor pull-up agar menghasilkan
logika 1. Sip? Setelah digabung dengan
sensor, ilustrasi rangkaian menjadi seperti ini.
IC 74LS00 merupakan “NAND gate” yang berguna dalam
teknologi digital. NAND gate terkait dengan logika 0 dan 1 serta merupakan gate
yang paling simple dan bisa merepresentasikan semua jenis gate yang ada. Saya
rasa bocah smp atau sma blom bisa memahami bagian ini. Jadi saya skip saja.. Di bawah ini adalah datasheet IC
74LS00.
Ø Motor
Sekarang
kita tinjau, bagaimana cara motor bekerja ketika robot berbelok ke kiri dan ke
kanan. Lihat ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kanan.
Nah..Ketika robot bergerak lurus, motor akan menyala dua”nya.
Nah..Sekarang knapa
tiba” muncul transistor?! Jawabannya
cukup simple. Output dari IC NAND tidak
mungkin kuat untuk mendrive transistor. Kalau saya tidak salah, output IC hanya
sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor ke baterai untuk
menggerakkannya. Knapa kita pakai transistor? Ada yang tahu apa guna
transistor?
“Transistor dapat berfungsi sebagai saklar / switch on off”. Motor
tidak menyala terus menerus bukan? Sudah saya jelaskan di bab sebelumnya, pada
jalur tertentu motor akan mati dan menyala. Nah,, nyala mati motor tersebut
diatur oleh transistor. Transistor yang digunakan di sini adalah NPN. Pada dunia
elektronika, transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN.
Ø Mekanik
Apaan tuh mekanik ??
Sebenarnya,,jujur saja saya kurang
mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang mesin..hehe.. Saya cuma tahu sedikit tips,
yaitu buat gear yang besar” agar torsi-nya besar. Jadi, robotnya bisa berbelok
dengan kuat. Kalau torsi kecil, robot akan sulit untuk berbelok. Gampangnya
gitu aja..hehe..
oke..sekian tulisan saya tentang membuat
robot line follower sederhana.















0 komentar:
Posting Komentar