PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS RESISTOR
Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi utama sebagai penahan arus
sementara sebelum diproses dan disalurkan pada komponen lainnya dalam sebuah
rangkaian. Resistor oleh sebagian orang disebut restan yang artinya
penahan sesuatu. Bahkan ada lagi yang menyebut resistor dengan sebutan
tahanan.
Resistor
merupakan komponen elektronika terbanyak yang dipasang atau dipakai pada
benda-benda elektronika. Selain harganya yang relatif lebih murah
dibanding komponen lainnya, resistor paling gampang didapat di pasaran.
Betapa pentingnya resistor dalam dunia elektronika.
Fungsi Resistor
- Sebagai pembagi arus.
- Sebagai penghambat aliran arus listrik.
- Sebagai pembatas / pengatur arus.
- Sebagai penurun tegangan.
- Sebagai pembagi tegangan, dan lain-lain.
Macam-macam resistor
Berdasarkan
jenis bahan yang digunakan untuk membuatnya, resistor dibedakan menjadi
beberapa jenis antara lain resistor kawat, resistor arang, resistor
oksida logam, resistor film, resistor karbon, dan banyak lagi jenis lainya.
Namun dalam praktek perdagangan di pasaran, resistor hanya di bedakan menjadi
resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable
resistor).
1.
Resistor tetap
Resistor tetap
adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan besarnya
sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali
resistor jenis ini adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada
kedua ujungnya terdapat conducting metal, kemasan seperti inilah yang
dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor tetap bermacam-macam yaitu
tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Misalnya resistor tetap dengan daya
2 watt akan mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dari pada resistor
yang mempunyai daya 1/4 watt.
Pada gambar diatas ditunjukan beberapa contok bentuk fisik dari resistor
tetap, dari yang paling kecil sampai yang paling besar sesuai dengan daya yang
di milikinya. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka diciptakan
sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface Mounted Device)
yang membuat bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil sehingga dalam
prakteknya kita dapat membangun sebuah sistem yang mempunya ukuran sekecil
mungkin.
Gambar di atas
adalah merupakan bentuk fisik dari SMD resistor, bentuknya kotak dan berukuran
sangat kecil yang cara pemasangannya adalah dengan menempel pada papan pcb.
Resistor jenis ini juga memiliki nilai resistansi yang dituliskan pada body
dengan menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada gambar.
Selain kemasan axial,
terdapat pula kemasan lain yang disebut dengan (Single-In-Line) SIP
resistor. Dimana didalam satu kemasan ini terdapat beberapa resistor yang
disusun secara paralel dan mempunyai 1 pusat yang disebut dengan common.
Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai dengan kaki-kaki yang ada, maka
dengan resistor ini juga bisa menghemat ruang dalam penempatan pada papan pcb.
Gambar di samping ini adalah bentuk fisik dari SIP Resistor yang memiliki 9 pin
dan 5 pin. Namun di pasaran akan sangat banyak ditemukan SIP Resistor dengan
jumlah pin yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhanya.
Jenis - Jenis Resistor Tetap
·
Precision Wirewound Resistor
Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan
sangat tinggi yaitu sampai 0,005% dan TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah. Sehingga
sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang membutuhkan tingkat
keakuratan sangat tinggi. Namun jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi rf (radio frequency) karena resistor
jenis ini mempunyai Q resonant
frequency yang rendah. Contoh aplikasi yang menggunakan resistor ini
adalah DC Measuring equipment
dan Reference Resistor untuk Voltage Regulators dan Decoding Network.
·
NIST Standard Resistor
NIST (Nasional
Institute Standard of Technology) merupakan tipe resistor dengan
keakuratan paling tinggi yaitu 0,001%,
TCR yang rendah dan sangat stabil dibandingkan dengan Precision Wirewound Resistor.
Komponen ini biasanya digunakan sebagai setandar didalam verifikasi keakuratan
dari suatu alat ukur resistive.
·
Power Wirewound Resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan daya yang sangat besar. Resistor jenis ini dapat mengatasi daya
yang sangat besar dibandingkan jenis lain. Karena panas yang ditimbulkan cuup
besar, biasanya resistor ini dilapisi dengan bahan seperti ceramic tube, ceramic rods, anodized
aluminium, fiberglass mandels, dll.
·
Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus
juga sebagai sekering. Resistor jenis ini didesain sedemikian rupa sehingga
bila ada arus yang sangat besar melaluinya, maka hambatanya menjadi tak terhingga.
·
Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di
jumpai dipasaran, dan sangat mudah untuk mendapatkannya. Resistor ini mempunyai
koefisien temperatur dengan batas 1000 ppm / derajat celcius. Selain itu resistor
ini juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatannya akan berubah
ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan yang melewatinya maka akan
semakin besar pula perubahannya. Voltage
Rating dari resistor karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai, dan
dayanya. Dan dalam pemasangan resistor ini harus hati-hati karena bisa salah
dapat menimbulkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dan
besar ukuranya
·
Carbon Film Resistor
Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir saman
dengan resistor carbon
composition, tetapi noise, koefisien tegangan, koefisien temperatur
nilainya lebih rendah. Carbon Film
Resistor dibuat dengan memotong batangan keramik yang panjang kemudian
dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon resistor ini jauh lebih bagus
di bandingkan dengan wirewound
dan jauh lebih bagus lagi dengan carbon
composition. Diman wirewound
akan menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi
kapasitansi apabila frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila dilalui
oleh frekuensi tinggi dan rendah.
·
Metal Film Resistor
Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis carbon composition dan carbon film. Karena resistor ini
lebih akurat dan tidak mempunyai koefisien tegangan, noise, dan koefisien
temperatur yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis precision wirewound. Bahan dasar
pembuat resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini mirip dengan bahan
untuk membuat carbon film resistor.
·
Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor film.
Kelebihan utamanya adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi, TCR paling
kecil, dan frekuensi respon yang tinggi. Selain kelebihan terdapat pula
kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor ini lebih kecil dari
pada resistor film. Resistor
ini biasanya dipakai dalam strain
gauge, dimana nilai strain
dapat diukur berdasarkan perbahan resistansinya.
·
Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film dan carbon film. Namun dengan
karakteristik daya yang tinggi. Power
film resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan frekuensi respon
yang lebih baik dibandingkan power
wirewound resistor, dan biasanya resistor ini mempunyai nilai toleransi
yang cukup besar.
·
Resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai
resistansi yang dapat diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya
yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan
dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll,
sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
Jenis-jenis resistor tidak tetap
·
Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya
dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya.
Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk
angka, sehingga akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar nilainya
tersebut. Penggunaan potensiometer biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-lain. beberapa jenis potensiometer
:
·
Potensiometer liniar
Potensiometer linier
mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan, menghasilkan peranti dengan
resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak
antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional
diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari potensiometer,
misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.
·
Potensiometer logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit
atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan
peranti yang resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros
potensiometer. Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah)
sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif
linier untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan
menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang
benar-benar logaritmik relatif sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering
digunakan pada peranti audio, terutama sebagai pengendali volume.
·
Rheostat
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah
dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah rheostat
adalah resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali didesain untuk
menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari
kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang
bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan
selanjutnya. Potensiometer tiga terminal dapat digunakan sebagai resistor tidak
tetap dua terminal dengan tidak menggunakan terminal ketiga. Seringkali
terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu untuk
mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.
·
Potensiometer digital
Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik
yang meniru fungsi dari potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat
digital.
·
Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan
memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat
bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa
menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan
bahan karbon atau arang.
·
NTC dan PTC
NTC adalah singkatan dari Negative
Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana nilai
resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik. Sedangkan
PTC adalah singkatan dari Positive
Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan bertambah besar
apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen NTC dan PTC biasanya
digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga
termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara
kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.
·
LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah
resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang
diterimanya. Biasanya LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis
tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra
otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.
Kode Warna Resistor
Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor
tetap, maka kita dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin
warna pada bodi resistor. Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan
lambang bilangan berupa angka-angka, melainkan dengan cincin kode warna.
Banyaknya cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4 cincin atau ada
juga 5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh berbeda
yaitu :
- Resistor yang mempunyai 4 cincin, artinya cincin 1 dan 2 adalah nilai angka atau digit, cincin ke 3 adalah faktor pengali banyaknya (0), sedangkan cincin ke 4 adalah besarnya toleransi.
- Resistor dengan 5 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit, cincin ke 4 adalah faktor pengali( banyaknya 0), sedangakan cincin ke 5 menunjukan besarnya toleransi.
- Resistor dengan 6 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit, cincin ke 4 faktor pengali (banyaknya 0), cincin ke 5 besarnya toleransi, sedangkan cincin ke 6 koefisien temperatur. Untuk lebih jelas mengenai kode warna tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel kode warna









0 komentar:
Posting Komentar